Saturday, July 23, 2011

Pembantaian di Pulau Utoeya di Norwegia


Oslo - Sebanyak 91 orang tewas dalam aksi penembakan brutal dan pengeboman di Norwegia. Salah seorang korban yang selamat dalam pembantaian di Pulau Utoeya menceritakan peristiwa mengerikan itu.
Adrian Pracon tertembak di bagian bahu kiri saat pelaku menembak membabi-buta ke arah para peserta acara kemping di pulau tersebut. Pria itu saat ini tengah dirawat di rumah sakit atas luka tembaknya itu.
Kepada jaringan ABC Australia, Pracon menceritakan bahwa dirinya berpura-pura mati usai terkena tembakan tersebut.
"Dia mulai menembaki orang-orang, jadi saya berbaring dan berakting seolah saya mati," kata Pracon seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Sabtu (23/7/2011).

Menurut Pracon, pelaku memegang senapan mesin M16. "Dia berdiri mungkin dua meter dari saya. Saya bisa mendengar nafasnya. Saya bisa merasakan panasnya senapan mesin," tuturnya seraya mengatakan pembantaian di pulau itu mirip seperti adegan film Nazi.
Penembakan brutal di pulau tersebut terjadi sekitar dua jam setelah ledakan bom yang menghantam gedung-gedung pemerintah di Oslo. Kantor Perdana Menteri (PM) Norwegia Jens Stoltenberg termasuk yang menjadi sasaran dalam serangan bom itu. Saat itu PM sedang tidak berada di lokasi. Tujuh orang tewas dalam pengeboman itu.

PM Stoltenberg menyebut serangan teror kembar tersebut sebagai tragedi nasional. Terlebih lagi Pulau Utoeya selama ini dikenal sebagai surga bagi pemuda. "Utoeya adalah tempat yang saya kunjungi setiap musim panas sejak 1974," tutur Stoltenberg.
"Sekarang tempat itu telah mengalami kekerasan brutal dan surga bagi pemuda itu telah berubah menjadi neraka dalam beberapa jam," cetusnya.
Kepolisian Norwegia telah menahan seorang pemuda berumur 32 tahun yang dianggap sebagai tersangka utama dua serangan teror tersebut. Pria yang oleh media Norwegia diidentifikasi sebagai Anders Behring Breivik itu sedang diinterogasi polisi.

(ita/ita)



No comments:

Post a Comment