Tujuannya memang benar kalo mau jadi sutradara musti belajar semenjak dini, tapi yang jadi masalah jika belajar jadi sutradaranya dengan membuat film porno, apalagi mereka masih merupakan pelajar SMP yang nota bene masih di bawah umur. kejadian inilah yang terjadi baru - baru ini Seorang siswi sebuah SMP swasta di Turen Kabupaten Malang mencoba menjadi sutradara sekaligus kameramen. Yang menjadikan hal itu heboh adalah karena jenis film yang diproduksinya adalah film porno dengan pemain sepasang teman sekolahnya.
Di awal video berdurasi 19 menit 38 detik itu terlihat pemeran pria dan wanita berada dalam sebuah kamar sedang melakukan adegan yang seharusnya hanya patut dilakukan oleh pasangan suami istri. Pemeran pria, dalam melakukan adegannya masih mengenakan seragam sekolah, sedangkan pasangan perempuannya sudah dalam kondisi setengah telanjang dan hanya mengenakan rok Pramuka. Belakangan diketahui bahwa pemeran pria dalam adegan itu adalah VB, alumnus SMK Turen yang lulus pada Mei 2011, sedangkan si perempuan adalah PL, siswi SMP Bhakti.
Video yang diberi judul sesuai dengan nama masing-masing pemerannya itu rupanya direkam menggunakan kamera ponsel oleh seorang remaja perempuan yang tampaknya adalah rekan mereka sendiri. Hal ini bisa dipastikan karena saat merekam adegan, perempuan itu sesekali mengeluarkan instruksi kepada teman wanitanya untuk melakukan ini dan itu. Terkesan, si sutradara tidak sabar dengan adegan yang bertele-tele. “Cepetan selak onok wong (Cepetan keburu ada orang),” demikian celoteh si sutradara. Kepastian itu juga muncul pada akhir-akhir video saat perempuan tersebut pada akhirnya merekam wajahnya sendiri dengan kamera yang sama. Dari penampakan itu, diduga kuat gadis berkulit gelap dan berpipi tembem itu teman sekolah si pemeran wanita.
Meski begitu, identitas si perekam belum bisa dipastikan karena belum satu pun, baik siswa maupun guru SMP yang bersangkutan, yang mengonfirmasi identitasnya. ”Dari yang sudah kami cek, bisa kami simpulkan bahwa pemeran pria dalam video porno itu adalah salah seorang alumnus sekolah ini yang lulus pada Mei dari Jurusan Otomotif,” ujar Winarko, Kepala Sekolah SMK Turen, yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (19/9/2011). Winarko menambahkan, VB adalah mantan siswanya yang dalam data milik sekolah tercatat sebagai warga Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Sekalipun mengakui bahwa pria berinisial VB itu pernah bersekolah di sana, Winarko mengaku baru mengetahui keberadaan video tersebut pada awal September setelah diberi tahu oleh seorang staf humasnya. Winarko juga tak tahu pasti kapan video itu dibuat dan tersebar. ”Seragam yang ia pakai itu seragam kebesaran sekolah ini setiap Jumat dan Sabtu, tapi mulai tahun ajaran baru ini sudah kami ganti dengan model seragam lainnya,” katanya. Sementara itu, diketahui pula bahwa pemeran wanita dalam video tersebut memiliki inisial PL, salah seorang siswi SMP Bhakti yang bangunannya berada dalam satu kompleks dengan SMK Turen. Saat wartawan berusaha menemui Kepala Sekolah SLTP Bhakti Wahyu Priyo Sancoko untuk meminta konfirmasi, Priyo sedang tidak ada di tempat. Namun, seorang guru piket bernama Irfan membenarkan bahwa pemeran perempuan dalam video itu adalah mantan anak didik SMP Bhakti yang telah dikeluarkan oleh pihak sekolah. ”Dia itu warga Desa Sanggrahan, Bululawang, yang sebelumnya bersekolah di SMPN 2 Bululawang.
Dia dikeluarkan dari sekolah sini karena suka bolos sampai berhari-hari. Kapan dia dikeluarkan, itu yang tahu pak kepala sekolah. Jadi, kalau untuk urusan video, sudah enggak ada hubungannya lagi dengan pihak sekolah,” kata Irfan. Sementara itu, Kurnia Wahyu Pemuda (16), salah seorang pelajar Jurusan Otomotif SMK Turen, membenarkan bahwa video syur itu telah beredar di sekolahnya sejak sebelum Lebaran. Ia juga tak membantah informasi bahwa pemeran pria dalam video itu pernah menjadi kakak kelasnya. ”Saya sih belum lihat rekamannya, tapi banyak teman saya yang bilang pemerannya dari sekolah sini. Rekaman itu sudah beredar sejak sebelum Lebaran kemarin,” ungkap Wahyu. Yudha, salah seorang siswa SMP Bhakti yang bertemu wartawan di sekolah tersebut, juga mengaku mengenal PL. ”Iya, saya tahu, dia anak kelas dua,” ujar Yudha. Sayangnya, hingga saat ini masih belum diketahui siapa pelaku yang pertama kali menyebarkan video tersebut dan bagaimana cara penyebarannya. Yang jelas, rekaman itu sekarang sudah beredar luas di masyarakat. Menanggapi beredarnya video mesum tersebut, Kasat Reskrim Polres Malang AKP Hartoyo SIK mengungkapkan telah memperoleh informasinya, dan sampai saat ini masih mencari keberadaan para pelaku. Rumor yang berkembang, saat ini mereka sudah menghilang dari rumah masing-masing.
No comments:
Post a Comment