REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza, Palestina, saat ini telah mencapai 30 persen. Dan bendera Merah Putih pun berkibar di tembok RSI yang terletak di Distrik Bait Lahiya, Gaza Utara tersebut.
Sejumlah televisi asing maupun lokal, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi-organisasi kemanusiaan hingga para pejabat Gaza, silih berganti berkunjung ke lokasi RSI.
"Alhamdulillah, setelah dua bulan berlalu, pembangunan RSI di Jalur Gaza sampai saat ini, per tanggal 21 Juli 2011 sudah mencapai 30 persen lebih," kata Ketua MER-C Cabang Gaza, Abdillah Onim, dalam surat elektronik yang dikirimkannya ke Republika.co.id, Senin (25/7).
Saat ini, kata Abddillah, tahap pembangunan meliputi penggalian dan pengecoran fondasi, basement, pembangunan tembok beton dinding basement daninsulation. "Sampai saat ini, proses pembangunan RSI lancar-lancar saja. Dan tidak ada kendala sama sekali, baik dari segi pengerjaan maupun dari segi ketersediaan material," ungkapnya.
Seluruh relawan MER-C Indonesia di Jalur Gaza berharap kondisi seperti ini tetap berlangsung dan tidak ada perubahan sama sekali. Satu-satunya yang cukup memberatkan tim relawan maupun para pekerja adalah cuaca yang agak ekstrem. Maklum, saat ini telah memasuki musim panas. Di siang hari, suhu di Jalur Gaza bisa mencapai 40-45 derajat Celcius.
Beberapa waktu lalu, MER-C kembali mengirim relawannya ke Gaza untuk mengawasi jalannya pembangunan RSI. Mereka adalah dua orang teknisi dan insinyur; Ahmad Fauzi dan Wahyuddien.
Menurut Abdillah, proses pembangunan RSI akan bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan yang kali ini terjadi di musim panas. "Walau dalam keadaan menjalankan ibadah puasa, terpanggang terik panas matahari ditambah perut kosong, relawan MER-C akan tetap bertekad melanjutkan pekerjaan pembangunan RSI," ujarnya.
Abdillah tak henti-hentinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga Indonesia yang telah berpartisipasi dalam merealisasikan pembangunan RSI di Jalur Gaza.
"Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Pintu keberkahan akan dibuka seluas-luasnya oleh Sang Khalik. Maka dari itu kami mengimbau kepada para dermawan, donatur dan seluruh masyarakat Indonesia agar bersedia menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu kelanjutan pembangunan RSI," harap Abdillah.
MER-C Cabang Gaza juga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1432 H kepada seluruh umat Islam di Tanah Air. "Kami mohon maaf lahir dan batin. Semoga di bulan suci ini Allah SWT membukakan pintu keberkahan buat kita semua dan amal ibadah kita diterima oleh-Nya," pungkas relawan asal Galela, Maluku ini.
Sejumlah televisi asing maupun lokal, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi-organisasi kemanusiaan hingga para pejabat Gaza, silih berganti berkunjung ke lokasi RSI.
"Alhamdulillah, setelah dua bulan berlalu, pembangunan RSI di Jalur Gaza sampai saat ini, per tanggal 21 Juli 2011 sudah mencapai 30 persen lebih," kata Ketua MER-C Cabang Gaza, Abdillah Onim, dalam surat elektronik yang dikirimkannya ke Republika.co.id, Senin (25/7).
Saat ini, kata Abddillah, tahap pembangunan meliputi penggalian dan pengecoran fondasi, basement, pembangunan tembok beton dinding basement daninsulation. "Sampai saat ini, proses pembangunan RSI lancar-lancar saja. Dan tidak ada kendala sama sekali, baik dari segi pengerjaan maupun dari segi ketersediaan material," ungkapnya.
Seluruh relawan MER-C Indonesia di Jalur Gaza berharap kondisi seperti ini tetap berlangsung dan tidak ada perubahan sama sekali. Satu-satunya yang cukup memberatkan tim relawan maupun para pekerja adalah cuaca yang agak ekstrem. Maklum, saat ini telah memasuki musim panas. Di siang hari, suhu di Jalur Gaza bisa mencapai 40-45 derajat Celcius.
Beberapa waktu lalu, MER-C kembali mengirim relawannya ke Gaza untuk mengawasi jalannya pembangunan RSI. Mereka adalah dua orang teknisi dan insinyur; Ahmad Fauzi dan Wahyuddien.
Menurut Abdillah, proses pembangunan RSI akan bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan yang kali ini terjadi di musim panas. "Walau dalam keadaan menjalankan ibadah puasa, terpanggang terik panas matahari ditambah perut kosong, relawan MER-C akan tetap bertekad melanjutkan pekerjaan pembangunan RSI," ujarnya.
Abdillah tak henti-hentinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga Indonesia yang telah berpartisipasi dalam merealisasikan pembangunan RSI di Jalur Gaza.
"Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Pintu keberkahan akan dibuka seluas-luasnya oleh Sang Khalik. Maka dari itu kami mengimbau kepada para dermawan, donatur dan seluruh masyarakat Indonesia agar bersedia menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu kelanjutan pembangunan RSI," harap Abdillah.
MER-C Cabang Gaza juga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1432 H kepada seluruh umat Islam di Tanah Air. "Kami mohon maaf lahir dan batin. Semoga di bulan suci ini Allah SWT membukakan pintu keberkahan buat kita semua dan amal ibadah kita diterima oleh-Nya," pungkas relawan asal Galela, Maluku ini.
No comments:
Post a Comment