WASHINGTON, (PRLM).- Meski Kongres dan Senat AS sudah sepakat dengan batas nilai utang yang akan dinaikkan, belum ada jaminan ini akan membuat negara itu keluar dari krisis. Pasalnya, kesepakatan itu penuh dengan intrik di antara para anggota Kongres yang dikuasai Partai Republik dan Senat yang didominasi Partai Demokrat. Bahkan, berdasarkan hasil voting pembahasan draft UU Batas Kenaikan Utang AS itu, 66 anggota Senat dan Kongres dari Partai Demokrat, tidak setuju dengan solusi usulan Jubir Gedung Putih AS John Boehner yang juga pemimpin Partai Republik itu.
Seperti dikutip The Lookout, Selasa (2/8), kesepakatan itu tampaknya terpaksa disetujui Demokrat dan Presiden Barack Obama karena ingin mencegah terjadinya gangguan pelayanan terhadap publik. Pasalnya, jika sampai tanggal 2 Agustus, belum ada keputusan soal batas kenaikan utang AS itu, maka pemerintah AS akan terpaksa merumahkan ribuan karyawan kontrak, memotong anggaran kesehatan dan pendidikan.
Namun demikian, meski AS kini sudah bebas dari status gagal bayar, banyak negara di dunia memandang perekonomian negara di Amerika Utara itu masih sakit. Bahkan, dapat dipatikan, membludaknya utang AS itu akan menurunkan peringkat utang negara itu ke level lebih rendah dari AAA. (A-133/das)***
No comments:
Post a Comment