Monday, July 11, 2011

Makin Maraknya Sex Bebas?

Ini bukan cerita pribadi, mereka disekitar kita bahkan senang menerimanya menjadi bagian dari keluarga.
Siapa yang tak ingin menjadi suri tauladan bagi orang lain dan keluarga, saat menikah menjadi salah satu penilaian yang membuktikan bahwa kita masih beragama dan berbudaya. Setahun menikah dan beranak satu adalah hal yang sangat wajar dalam berkeluarga, tak memiliki beban moral dan sang anak terhindar dari ejekan ‘
anak haram
‘. Ini hanya sebuah kenyataan bahwa hampir dalam setiap keluarga kita memiliki sepasang pengantin yang terpaksa di nikahkan. Agama, budaya, seolah olah hanya sebuah perbincangan mulut.

Saya tak berbicara tentang generasi sekarang, karena saya juga bagian dari generasi tersebut. Sejak 10 tahun yang lalu pun menikah dadakan sudah sering saya lihat, bahkan lebih parah dari itu. Dan kini jumlahnya terus meningkat seperti di budidayakan. Hubungan seks itu memang sebuah kebutuhan dan bukan munafik ketika banyak remaja melakukannya walaupun belum cukup umur.
Ini bukan masalah agama dan setiap orang punya pertanggung jawaban terhadap Tuhan. Tapi kita tak pernah memikirkan nasib si buah hati yang ‘diciptakan’ sebelum menikah.
Terlebih lagi anak yang dilahirkan tersebut seorang wanita, apakah menurut Anda ayahnya pantas menjadi wali padahal dia ‘diciptakan’ sebelum ucap nikah? Belum lagi beban moral, psikologis ketika tetangga keceplosan bahwa teman bermain anaknya dilahirkan kurang dari 9 bulan setelah menikah. Dan kebanyakan dari orang tua mereka berpisah ditengah jalan hanya karena terpaksa dan memang bukan pilihan.
Setahun menikah dan beranak satu bukan lagi menjadi trend saat ini, banyak yang menganut faham lebih cepat lebih baik hingga bisa memutuskan untuk tetap menjalin keluarga atau cerai. Pasangan sekarang terlalu mudah mendapatkan tempat untuk berduaan, bahkan disediakan tempat peraduan nyaman.
Orang tua bilang ‘dunia akan kiamat’ dan mereka berucap ‘menikmati sebelum kiamat’. Soal dosa dan norma bukan hal tabu bahkan kelakuan mereka diketahui khalayak ramai, bukan menjadi coreng diwajah dan menjadi kebanggaan dengan istilah ‘gaul’.
Sinetron pun ikut menampilkan tragedi yang sama, seperti sebuah pengenalan terhadap remaja bagaimana mengatasi keadaan tersebut. Menikah bukan lagi menjadi jalan terbaik menikmati hubungan seks karena semua sudah tak ada batas dan perangkat terjual bebas. Peran orang tua tak lagi berfungsi disini, menentukan pilihan dan resiko hubungan seks ketika berkeinginan Setahun Menikah dan Beranak Satu.

Sumber Foto : google seaarch

No comments:

Post a Comment