TASIK – Adam Raka Ekasara, siswa kelas XI IPA 3 SMA Al Muttaqin, Tasikmalaya berhasil menciptakan kompor tenaga surya.
Dia menjadi salah satu delegasi dari Provinsi Jawa Barat yang mengikuti Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional X (PIRN) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 3-10 Juli 2011.
Kepada Radar, kemarin, dia menceritakan ide awal pembuatan kompor karena ingin menghemat energi dan memanfaatkan sumber daya alam.
“Orang memasak kalau tidak menggunakan minyak tanah pasti menggunakan gas. Nah, minyak dan gas kan kekayaan alam yang tidak bisa diperbaharui. Jadi harus kita hemat,” katanya.
Dalam waktu tiga hari (selama di perkemahan), ia mencoba membuat kompor tenaga surya dengan menggunakan bahan kayu, alumunium foil, kawat jaring dan kardus. Semua barang ini, aku Adam, tidak sulit untuk didapatkan. “Saya memanfaatkan barang bekas. Saya hanya membeli alumunium foil saja sebagai bahan pokoknya,” ungkapnya.
Untuk membuat kompor tersebut, Adam membuat kerangka kompor dari kayu yang telah dipotong dan disesuaikan panjangnya. Kemudian, ia menempelkan kardus pada sisi-sisi kerangka kayu tersebut dan di sisi dalam dan bagian atas. Kemudian ia memberikan aluminum foil sebagai bahan pokok pembuatan kompor tenaga surya tersebut.
Adam menjelaskan, prinsip kerja dari karya ilmiah temuannya ini yaitu dengan memanfaatkan matahari yang menyinari kompor. Kemudian kompor ini akan memantulkan energi panas yang diterimanya pada alat masak seperti panci dan penggorengan. “Agar panasnya lebih cepat merata, usahakan menggunakan alat masak yang berwarna hitam,” jelasnya.
Saat ini, kompor tenaga surya ciptaan Adam hanya bisa digunakan ketika ada tenaga surya. Ia mengaku penelitian ilmiahnya ini akan terus ia lakukan supaya dapat membuat kompor hemat energi yang dapat digunakan setiap saat. “Saya akan buat penelitian lanjutan dari penelitian ini,” ungkap siswa yang baru naik ke kelas XII ini. (rst)
Dia menjadi salah satu delegasi dari Provinsi Jawa Barat yang mengikuti Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional X (PIRN) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 3-10 Juli 2011.
Kepada Radar, kemarin, dia menceritakan ide awal pembuatan kompor karena ingin menghemat energi dan memanfaatkan sumber daya alam.
“Orang memasak kalau tidak menggunakan minyak tanah pasti menggunakan gas. Nah, minyak dan gas kan kekayaan alam yang tidak bisa diperbaharui. Jadi harus kita hemat,” katanya.
Dalam waktu tiga hari (selama di perkemahan), ia mencoba membuat kompor tenaga surya dengan menggunakan bahan kayu, alumunium foil, kawat jaring dan kardus. Semua barang ini, aku Adam, tidak sulit untuk didapatkan. “Saya memanfaatkan barang bekas. Saya hanya membeli alumunium foil saja sebagai bahan pokoknya,” ungkapnya.
Untuk membuat kompor tersebut, Adam membuat kerangka kompor dari kayu yang telah dipotong dan disesuaikan panjangnya. Kemudian, ia menempelkan kardus pada sisi-sisi kerangka kayu tersebut dan di sisi dalam dan bagian atas. Kemudian ia memberikan aluminum foil sebagai bahan pokok pembuatan kompor tenaga surya tersebut.
Adam menjelaskan, prinsip kerja dari karya ilmiah temuannya ini yaitu dengan memanfaatkan matahari yang menyinari kompor. Kemudian kompor ini akan memantulkan energi panas yang diterimanya pada alat masak seperti panci dan penggorengan. “Agar panasnya lebih cepat merata, usahakan menggunakan alat masak yang berwarna hitam,” jelasnya.
Saat ini, kompor tenaga surya ciptaan Adam hanya bisa digunakan ketika ada tenaga surya. Ia mengaku penelitian ilmiahnya ini akan terus ia lakukan supaya dapat membuat kompor hemat energi yang dapat digunakan setiap saat. “Saya akan buat penelitian lanjutan dari penelitian ini,” ungkap siswa yang baru naik ke kelas XII ini. (rst)
No comments:
Post a Comment